titik rawan pada manusia direktur penindakan dan penyidikan direktorat jenderal bea dan cukai kementerian keuangan muhammad sigit mengatakan ada dua wilayah yang paling rawan Read This titik rawan kejahatan jakarta Direktur Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Muhammad Sigit mengatakan ada dua wilayah yang paling rawan penyelundupan BBM. Kedua wilayah itu merupakan pintu keluar Indonesia menuju negara tetangga. “Sepanjang laut timur Sumatera dan laut Timor” kata Sigit di kantornya Jumat 5 Desember 2014. (Baca: Ditangkap Sopir Pertamina Curi 42 Ton BBM Subsidi)
Menurut Sigit identifikasi wilayah rawan itu berdasarkan hasil penangkapan penyelundupan BBM yang selama ini dilakukan Bea dan Cukai. Untuk penyelundupan minyak mentah kata Sigit biasanya menggunakan jalur perairan Batam dan Karimun yang berdekatan dengan wilayah laut Singapura dan Malaysia. Sedangkan penyelundupan BBM bersubsidi terjadi di wilayah laut Timor. “Kalau di wilayah lain kami belum pernah menangkap” kata Sigit. (Baca: Kepolisian Ungkap 350 Kasus Penimbunan BBM)
Namun Sigit mengakui sarana dan prasaran Bea dan Cukai belum memadai untuk menjaga pintu keluar-masuk laut Indonesia. Sementara ini kapal Bea Cukai yang paling besar hanya sepanjang 38 meter. Untuk berpatroli sampai sekitaran perairan Natuna bagian utara dan perbatasan dengan Filipina diakui sudah menyulitkan. “Tahun depan kami dapat tambahan dua kapal ukuran 62 meter. Tak semua wilayah memang bisa dijangkau tapi titik-titik rawan bisa dijelajahi” kata Sigit. (Baca: Polisi Ini Jadi Tersangka Kasus Penimbunan Solar)
Berdasarkan data Bea dan Cukai sepanjang 2014 ada enam kasus penyelundupan minyak mentah yang tertangkap. Volume crude-nya mencapai 61.645 kiloliter dan 1.300 ton dengan taksiran potensi kerugian yang sudah terverifikasi sebesar Rp 1025 miliar. Sementara untuk penyelundupan BBM subsidi belum ada kasus sepanjang tahun ini. Terakhir kata Sigit Bea dan Cukai mengungkap penyelundupan BBM bersubsidi pada November 2013 di perairan Timor dengan volume 1.400 kiloliter. (Baca: Timbunan Solar Diduga Milik Pamen Polisi Dibongkar)
Sementara pada 2012 potensi kerugian negara akibat penyelundupan BBM mencapai Rp 2257 miliar dan turun menjadi Rp 89 miliar pada tahun lalu. Pada 2012 ada 9 kasus penyelundupan dan 8 kasus pada tahun lalu. (Baca juga: Begini Modus Penyelundupan BBM ke Timor Leste)
titik rawan banjir di depok direktur penindakan dan penyidikan direktorat jenderal bea dan cukai kementerian keuangan muhammad sigit mengatakan ada dua wilayah yang paling rawan
titik rawan manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar