Selasa, 23 Desember 2014

reuni mengharukan jurnalis inggris dengan warga aceh

reuni mengharukan jurnalis inggris dengan warga aceh gelombang tsunami yang menghempas aceh 10 tahun lalu menjadi titik balik dalam kehidupan seorang wanita aceh mawardah priyanka di saat ia berusia 11 Read This http://webdesignwebdev.com/goto.php?w=seputarikan.com/2014/05/budidaya-ikan-nila.html Gelombang tsunami yang menghempas Aceh 10 tahun lalu menjadi titik balik dalam kehidupan seorang wanita Aceh Mawardah Priyanka. Di saat ia berusia 11 tahun kedua orangtuanya tewas akibat disapu tsunami.


Mawardah kemudian hidup di tenda pengungsian seorang diri. Jurnalis BBC Andrew Harding yang tengah meliput tragedi kemanusiaan itu kemudian mengangkat kisah Mawardah.


BBC edisi Selasa 22 Desember 2014 melansir Mawardah akhirnya berhasil menemukan kakaknya Mutiyah yang berusia 16 tahun. Beberapa bulan usai peliputan Harding masih mengontak Mutiyah.


Mereka berdua akhirnya pindah dari tenda pengungsi yang harus dibagi dengan warga lainnya ke tenda pribadi. Lalu organisasi amal asal Inggris Oxfam membantu membuatkan rumah yang terbuat dari batu bata dan kayu untuk mereka. Setelah itu Harding kehilangan kontak.


Namun Harding akhirnya kembali ke Aceh untuk meliput 10 tahun peringatan tsunami di sana. Dia kemudian meluangkan waktu untuk mengunjungi rumah Mawardah.


Begitu tiba di rumah sosok gadis tinggi menghampirinya dan berlari ke luar. Harding terkejut melihat perubahan Mawardah. Kini gadis yang dulu ditemukan ketika berusia 11 tahun telah tumbuh besar dan berkuliah.


“Sekarang saya bisa berbahasa Inggris dan tahu apa yang ingin saya katakan. Sudah lama tidak bertemu Anda dan terima kasih untuk semua bantuan yang diberikan” ungkap Mawardah.


Kini dia masih tinggal di sebuah rumah sederhana dengan dinding terbuat dari kayu dan atap tipis. Kamar tempatnya tidur hanya diisi matras dan meja kayu.


Dia mengaku tidak lagi menemukan foto atau dokumen mengenai kedua orang tuanya.


“Kini tidak ada orang yang peduli kepada saya. Tidak ada yang mencintai saya seperti orang tua saya sendiri” kata Mawardah.


Di usia yang masih muda Mawardah tumbuh menjadi sosok yang percaya diri pintar dan ambisius. Dia berhasil memenangkan beberapa beasiswa pendidikan dari sebuah pabrik semen lokal dan kini tengah mengambil studi Bahasa Inggris di sebuah kampus swasta di Aceh.


“Saya ingin menjadi seorang wanita yang kuat. Setelah lulus dari kampus ini saya akan melanjutkan pendidikan di Amerika dan mendapatkan pekerjaan seperti seorang jurnalis. Saya merasa masa depan nanti akan cerah” ungkap Mawardah bahagia.


http://pl15.ru/engine/redirect.php?url=http://seputarikan.com/2014/05/cara-budidaya-ikan-bawal-air-tawar.html gelombang tsunami yang menghempas aceh 10 tahun lalu menjadi titik balik dalam kehidupan seorang wanita aceh mawardah priyanka di saat ia berusia 11



reuni mengharukan jurnalis inggris dengan warga aceh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar