Selasa, 23 Desember 2014

Merasa Begitu Kecil di Hadapan Allah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perjalanan ibadah haji yang dilaksanakan Achmad Hafiz Tohir memberi kesan begitu mendalam pada dirinya. Mengingatkan dirinya bahwa manusia adalah zat yang begitu kecil di hadapan Allah SWT, tak berdaya dan begitu lemah. Mengunjungi tempat-tempat yang pernah didatangi rasulullah, membuat Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) ini merasa seperti melihat kilas balik.


Seperti saat di Bukit Tursina atau di Gua Hira. Ia menyadari betapa perjuangan Nabi Muhammad begitu berat dibanding yang dilalui oleh umat Islam yang berhaji saat ini. “Beliau dengan segala rahmat kelebihan dari Allas SWT tidak memiliki pamrih apa-apa,” ujarnya. Terharu dan merasa tersadarkan bahwa tak satupun kelebihan yang dimiliki-Nya membuat Rasulullah menjadi lupa. Beliau tetap menjadi orang biasa. “Sebagai umatnya, meski tak bisa mencontoh seluruh kebiasaan Rasulullah, setidaknya bisa mendekatinya,” tambah Hafiz. Dalam hatinya terbersit bahwa di Tanah Suci semua perjuangan yang dilakukan dan segala sesuatu yang dikejar di dunia ini seperti tidak ada apa-apanya.


Kecuali apa yang dikejar dan perjuangkan untuk tujuan akhirat. Bagi yang sudah mampu, kata Hafiz, kalau bisa segera melakukan ibadah haji. Perjuangan untuk mendapatkan keberhasilan di dunia sampai titik tertentu harus ditindaklanjuti dengan berhaji. “Janganlah menunda-nunda untuk melengkapi perintah Allah SWT. Karena pengalaman saat berhaji dengan niat ibadah 100 persen begitu kuat dan terasa memberi aliran perubahan dalam keimanan dan perilaku,” paparnya.
http://acasia.blogspot.com


Berada di Tanah Suci juga mengingatkan bahwa rasa pamrih yang acapkali menyertai setiap langkah harus disandarkan untuk kepentingan ibadah, umat dan mendapatkan bekal di hari akhirat. Pengalamannya di Tanah Suci yang harus menerima perlakuan sama tidak memandang jabatan atau kekayaan, rasa begitu kecil dihadapan Alllah serta keinginan mendapatkan kemudahaan di akhirat, membuat Hafiz mengubah pola hidupnya begitu menginjakkan lagi kaki di Tanah Air. Ia mengubah pola kehidupan ekonominya.


Mengingat masih banyak umat Islam yang hidup dalam kekurangan, maka ia dan keluarga tak lagi berlebihan dalam mengkonsumsi barang-barang. Apa yang dikonsumsi diusahakan sama seperti yang dikonsumsi orang pada umumnya. Ini ia lakukan agar pertanggungjawaban di akhirat nanti tidak berat. “Di hadapan Allah SWT, di akhirat nanti, manusia hanya seonggok iman saja. Ini yang perlu kita perjuangkan,” ujarnya. Redaktur: Chairul Akhmad Reporter: Prima Restri


Read more : http://thewitchesofozblogparty.blogspot.com



Merasa Begitu Kecil di Hadapan Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar