Rabu, 10 Desember 2014

komunitas dibentuk kesadaran dipupuk

komunitas dibentuk kesadaran dipupuk bang idin tak sendiri sejumlah warga di bantaran sungai ciliwung juga melakukan gerakan serupa misalnya komunitas yang didirikan warga di kelurahan Read This Komunitas Dibentuk, Kesadaran Dipupuk Bang Idin tak sendiri. Sejumlah warga di bantaran Sungai Ciliwung juga melakukan gerakan serupa. Misalnya komunitas yang didirikan warga di Kelurahan Condet Balekambang Kramat Jati Jakarta Timur.


Mereka bahu membahu membersihkan sungai dan menjaganya agar tak menimbulkan petaka. Aktivis Komunitas Ciliwung Condet Abdul Kodir (40) menjelaskan warga mendirikan komunitas guna menangani kerusakan Sungai Ciliwung khususnya yang melewati permukiman mereka.


“Sungai Ciliwung sudah mengalami kerusakan sehingga butuh peran serta masyarakat” kata Abdul Kodir kepada VIVAnews Rabu 3 Desember 2014.


Menurut dia banyak kerusakan yang terjadi di sungai yang membelah Jakarta tersebut. Dulu hampir 90 persen wilayah Condet merupakan ruang terbuka hijau (RTH). Namun sekarang sudah berubah sudah banyak wilayah hijau yang hilang.


“Dulu di bantaran Condet itu banyak kebun buah. Sekarang banyak pembangunan perumahan ada alih fungsi lahan” ujarnya.


Abdul Kodir menjelaskan banjir yang sering merendam permukiman warga merupakan dampak dari rusaknya ekosistem dan lenyapnya daerah tangkapan air. Untuk itu mereka harus memulihkan daerah tangkapan air dan memperbaiki setu. Selain itu mereka harus menambah RTH serta melindungi daerah resapan air.


“Selama daerah yang menjadi tangkapan air rusak atau hilang sulit kita mengantisipasi banjir” dia menjelaskan.


Namun sama seperti Bang Idin Komunitas Ciliwung juga tak mendapat bantuan dari pemerintah. Mereka bergerak secara swadaya bekerja memperbaiki kawasan sungai untuk mengantisipasi banjir. “Mungkin pemerintah tidak tertarik dengan kami karena di sini tidak ada korban nyawa. Jadi mungkin tunggu korban nyawa dulu” tuturnya.


Tak hanya di Condet komunitas serupa juga ada di sejumlah wilayah yang dilalui Sungai Ciliwung. Di Depok Jawa Barat misalnya. Berangkat dari keprihatinan terkait rusaknya Sungai Ciliwung sejumlah warga di Depok membentuk komunitas.


“Kami bentuk sejak tahun 2010. Sebabnya di wilayah Kalimulya Depok ada pembangunan perumahan yang mengeruk bantaran sungai. Keanehan ini yang kami protes. Kami juga mempengaruhi dan mengajak warga sepanjang sungai agar ada perhatian di wilayahnya” ujar Taufik DS salah seorang pegiat komunitas ini kepada VIVAnews Kamis 4 Desember 2014.


Komunitas ini juga dibentuk untuk mendeteksi terjadinya banjir. Selain itu komunitas ini aktif melakukan imbauan atau sosialisasi larangan buang sampah ke sungai.


“Biasanya kami mantau di DAS-nya. Vila Duta aliran Sungai Cikumpa. Kalau ada banjir kami bantu-bantu. Kami selalu kritisi orang yang bangunannya melanggar garis sepadan sungai” kata Taufik.


Dari Membuat Tangga Hingga Memasang Tali


Warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung merasa terbantu dengan keberadaan berbagai komunitas tersebut. Sri Endah (45) misalnya. Warga Matraman Jakarta Timur ini merasa senang dengan kepedulian warga yang tergabung dalam komunitas. Perempuan yang biasa disapa Ibu Yayi ini mengaku banyak beroleh manfaat dari komunitas.


“Manfaatnya banyak. Seperti kemarin (tahun lalu) banjir mereka ada perahu. Jadi sangat membantu warga di sini untuk mengungsi” ujarnya kepada VIVAnews Rabu 3 Desember 2014.


Ia mengaku sudah 45 tahun tinggal di daerah yang dilalui Sungai Ciliwung ini. Menurut dia wilayahnya merupakan daerah langganan banjir. Setiap tahun rumahnya pasti terendam.


Yayi hanya bisa pasrah. Guna menekan kerugian setiap akan banjir ia dansuaminya memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi serta tidak terkena banjir.


Tak hanya Yayi warga di Kecamatan Kampung Melayu dan Manggarai Jakarta Selatan juga mengaku sudah menyiapkan diri untuk menghadapi banjir. Sejumlah cara ditempuh guna menekan kerugian yang timbul dari bencana tersebut.


Yadi misalnya. Warga Gang Anwar RW 10 Jatinegara Barat ini mengaku telah menyiapkan antisipasi khusus. “Saya buat tangga penghubung dari lantai dasar ke loteng. Jadi biar cepat naik ke atas kalau banjir datang mendadak” katanya kepada VIVAnews Kamis 4 Desember 2014.


Komunitas Dibentuk, Kesadaran Dipupuk bang idin tak sendiri sejumlah warga di bantaran sungai ciliwung juga melakukan gerakan serupa misalnya komunitas yang didirikan warga di kelurahan



komunitas dibentuk kesadaran dipupuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar