Selasa, 23 Desember 2014

Kebanjiran dan Peristiwa Terowongan Mina Hingga Kembalinya Tas yang Hilang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berangkat haji sudah 14 kali dilakoni. Mulai dari menggunakan transportasi kapal berbulan-bulan di laut hingga naik pesawat semua dilalui dengan ikhlas. Baik sebagai jamaah maupun sebagai ketua rombongan. Berbagai suka duka sudah dilaluinya.


Tuti Alawiyah pertama kali berangkat haji pada 1968. Pengalaman pertama ini begitu indah dirasa karena pendiri Yayasan At-Tahiriyah ini menggunakan haji mandiri dan berangkat menggunakan kapal. Lama di perjalanan tak terasa karena kebersamaan antar sesama jamaah saat di atas kapal begitu kental. Meski diakui, saat itu manajemen haji masih kacau balau.


Begitu tiba di Arab saudi dan melihat Ka’bah, rasanya seperti mimpi. Suatu peristiwa tak biasa terjadi. Rombongan jamaah Tuty terpaksa menunda tawaf karena kota Makkah diguyur hujan deras hingga banjir. Namun, para jamaah haji melakoninya dengan tulus ikhlas. Pada kesempatan lain, saat peristiwa terowongan Mina terjadi, Tuti juga tak jauh dari terowongan itu. Saat peristiwa tergencetnya jamaah haji hingga jatuh korban, Tuty hanya berjarak 100 meter dari terowongan dan sedang mengantri. Ia pun luput dari peristiwa itu. Keikhlasan itu pun berbuah manis ketika Tuty dengan lancar bisa bertawaf sampai 100 kali selama di Makkah.
http://mi40xpdf.blogspot.com


Namun ujian datang saat tas Tuty yang berisi barang-barang berharga tertinggal di dalam bus yang mengantarnya dari Madinah ke Makkah. Lupa dan tak ingat di mana tas itu berada, Tuty pun memilih ikhlas kehilangan. Tak disangka, saat pihak berwajib mengabarkan bahwa tas Tuty ditemukan tertinggal di dalam bus. Dengan bantuan petugas, tas itu pun kembali ke tangan Tuty. Begitu menerimanya, Tuty bersyukur bahwa tak satu pun isi tas yang berkurang. Dari serangkaian peristiwa dari ibadah haji yang dilakoninya, Tuty menarik hikmah bahwa ibadah haji harus dinikmati.


Umpamanya bertemu kesulitan harus diterima dengan ikhlas sebagai tantangan atau ujian yang harus dilalui. “Jangan pernah mengeluh dan tetapkan hati untuk bersabar,” pesannya. Sebaliknya, jika datang kelancaran hendaknya bersyukur karena Allah SWT selalu menjaga umatnya yang berniat tulus dan ikhlas. “Dan jangan cepat berbangga hati, karena kelancaran ataupun kesulitan adalah ujian dari Allah SWT kepada umat yang dicintai-Nya,” katanya. Redaktur: Chairul Akhmad Reporter: Prima Restri


Read more : http://www.alexa.com/siteinfo/www.rumahumroh.blogspot.com



Kebanjiran dan Peristiwa Terowongan Mina Hingga Kembalinya Tas yang Hilang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar