mengapa bayi sering muntah ini penjelasannya pernahkah anda mengalami dimana bayi mengalami muntah setelah diberikan asi bahkan pada bayi yang sudah diberikan mpasi pada suapan terakhir bayi and Read This Mengapa Bayi sering Muntah ini penjelasannya Pernahkah anda mengalami dimana bayi mengalami muntah setelah diberikan ASI? Bahkan pada bayi yang sudah diberikan MPASI pada suapan terakhir bayi anda ketika mulutnya terbuka dan makanannya tersembur keluar. Tentu saja anda khawatir terlebih apabila kondisi ini terus berulang pada bayi.
Anda sebaiknya jangan panik terlebih dahulu dikarenakan pada usia bayi 3-6 bulan seringkali mengalami gumoh. Perbedaan yang harus anda ketahui bahwa gumoh terjadi pada bayi tanpa terdapat makanan biasanya hanya berupa air liur dan tidak banyak sedangkan muntah yaitu kondisi dimana makanan dan minuman keluar lebih banyak dan sedikit menyembur .
Mengapa gumoh atau muntah lebih seringkali dialami oleh bayi ketimbangkan usia anak-anak? Salah satunya dikarenakan bayi memiliki refluks gastroesofagus (GER) atau yang lebih dikenal dengan refluks. Pada usia 3 bulan hampir 70% mengalami muntah hingga 3 kali sehari bahkan pada beberapa bayi hingga mencapai 10-12 kali.Meskipun demikian ini masih dinyatakan dalam kategori yang normal dikarenakan otot pada bagian bawahh esofagus yang terbuka dan juga tertutup dapat membiarkan makanan masuk ke dalam perut hingga masih sangat lemah pada usia ini dan akan dengan mudah keluar kembali. Pada umumnya kondisi gumoh akan dialami bayi setelah mendapatkan ASI/MPASI atau terjadi ketika bayi anda mengalami batuk atau menangis yang terlalu kuat.
Perlu anda ketahui bahwa gumoh yang terjadi pada bayi merupakan tanda bahwa bayi anda sudah mulai kenyang. Adapula kondisi dimana bayi hingga muntah walaupun pada dasarnya ukurannya kurang dari satu sendok. Waspadai apabila bayi anda mulai menolaknya yang disebabkan karena refluks. Penyebabnya yaitu asam lambung yang naik ke atas lambung sehingga memerah dan membengkak. Bahkan kondisi kesehatan seperti kerongkongan yang iritasi dapat menjadi menjadi faktor penolakan makanan sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan apabila bayi anda menolak makan atau sering muntah beberapa kali ketika mendapatkan makan.
Pada saat bayi anda gumoh atau muntah maka anda dapat meminimalkan jumlahnya. Pertama yang harus anda perhatikan adalah jangan memberi makanan yang terlalu banyak dan juga memberikan kesempatan udara berupa gelembung gas terperangkap di dalam perut bayi anda. Pastikan setiap selesai mendapatkan ASI atau MPASI bayi anda dapat bersendawa sehingga dapat mengurangi muntah.Tidak kalah penting untuk anda untuk dapat menjaga makanan anak anda tetap di perutnya denga cara membuat posisi badan tegak selama 30 menit sehingga mendukung dari lambung menuju usus halus.Sedangkan pada bayi yang seringkali mengalami muntah di malam hari maka dapat menaruh bantal di bawah kepalanya. Disarankan untuk tidak menaruh bantal tepat dikepalanya karena akan mengalami kesulitan dalam bernafas.
Bagi orang tua sebaiknya jangan khawatir dikarenakan fase ini akan berakhir seiring dengan bertambahnya usia pada bayi anda . Pada usia 6 bulan maka sistem pencernaan semakin baik dan dapat duduk dengan tegak bahkan pada usia 6 bulan bayi sudah mendapatkan makanan pendamping ASI. Sehingga pada usia bayi 12 bulan maka kebiasaan bayi gumoh atau muntah akan berhenti.
Dapat disimpulkan bahwa anda yang seringkali khawatir dikarenakan kebiasaan anak anda muntah setelah mendapatkan ASI/MPASI dapat dikurangi dengan cara memposisikan bayi tegak sehingga membantu kelancaran pencernaan makanan. Selain itu yang harus anda ingat bahwa gumoh memiliki perbedaan dengan muntah walaupun pada dasarnya akan terjadi pada usia bayi di bawah 6 bulan dan akan membaik seiring dengan berjalannya usia bayi anda.
Mengapa Bayi sering Muntah ini penjelasannya pernahkah anda mengalami dimana bayi mengalami muntah setelah diberikan asi bahkan pada bayi yang sudah diberikan mpasi pada suapan terakhir bayi and
mengapa bayi sering muntah ini penjelasannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar