Selasa, 03 Februari 2015

Salawatan Ala Cak Nun

KAOGSIUNG–Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengajak masyarakat negara Indonesia (WNI) di Taiwan selatan melantunkan salawat ala lagu ”Malam Kudus”.


Secara spontan umat Islam yang memadati taman di sekitar Stasiun MRT Shihizia, Kaohsiung, Minggu (14/12), menirukan bacaan salawat dgn nada sesuai dgn alunan lagu rohani menjelang Hari Raya Natal itu.


Sebelum tampil bersama istrinya, Novia Kolopaking, serta dua anaknya, Cak Nun mendapat suguhan atraksi seni beberapa kelompok WNI di Taiwan.


Selain selawatan yg diiringi rebana dan musik Islami, Cak Nun dan hadirin menyaksikan penampilan salah satu kelompok gereja yg beranggotakan WNI membawakan beberapa lagu.


Salah satu di antara anggota kelompok itu setelah itu dipanggil dan didaulat utk menyanyikan lagu ”Malam Kudus”. Setelah itu, Cak Nun mengajak para hadirin yang mengenakan pakaian Muslim tersebut bersalawat yg nadanya sama dengan Malam Kudus.


”Shalatullah…..Salaamullaah…`Ala Yaasin Habibillah.”


Usai melantunkan sebait salawat itu, hadirin yg memadati lapangan terbuka yg berjarak sekitar 350 kilometer arah selatan Ibu Kota Taiwan di Taipei tersebut bertepuk tangan.
info umroh


”Indah kan…?” teriak Cak Nun yang bersalawat di depan sekitar 1.000 umat Islam di kota paling besar kedua di Taiwan itu.


Menurut pria kelahiran Desa Menturo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 62 tahun silam itu tidak ada masalah saling bertukar budaya antarumat agama.


”Yang penting bukan keyakinan dan ajarannya yang ditukar. Mungkin nantinya dpt lagu-lagu rohani di gereja yg nadanya sama seperti selawatan,” ujarnya.


Di depan ribuan WNI yg mayoritas pekerja itu, Cak Nun lebih banyak berbicara mengenai keindonesiaan. ”Indonesia itu kalau diibaratkan seperti rujak cingur. Rujak cingur gak akn menjadi rujak, jika tanpa lontong, tahu, cabai, serta cingur. Sama seperti Indonesia tdk akn ada tanpa Jawa, Madura, Sunda, dan lain-lain,” tuturnya.


Dari Kaohsiung, Cak Nun menuju Donggang, Pingtung County, yg berjarak sekitar 36 kilometer.


Di kota pelabuhan itu, dia bertemu para nelayan asal Indonesia di serambi masjid Annur. Masjid di lantai dua penampungan nelayan tersebut didirikan atas prakarsa para nelayan asal Indonesia.


Read more : info umroh murah



Salawatan Ala Cak Nun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar